Sabtu, 10 Januari 2015

evaluasi media pembelajaran

       I.            PENDAHULUAN

            Evaluasi merupakan bagian integral dari suatu proses intruksional, sedangkan evaluasi media pembelajaran adalah  untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat mencapai tujuan. Penilaian yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media adalah evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
            Dalam evaluasi sumatif ada beberapa tahap yang dikaji, 1) evaluasi satu lawan satu (one to one), 2) evaluasi kelompok kecil (small group evaluation), 3) evaluasi lapangan (field evaluation).
            Menurut Walker dan Has memberikan berbagai kriteria dalam mereview perangkat lunak media pengajaran yang berdasarkan kepada kualitas.

    II.            RUMUSAN MASALAH

1.      Apa tujuan dari evaluasi media pembelajaran?
2.      Apa pengertian dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif?
3.      Apa macam-macam evaluasi sumatif?
4.      Apa macam-macam kriteria media pembelajaran?









 III.            PEMBAHASAN
A.    Tujuan Evaluasi Media Pembelajaran
Secara termonologi evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan dan usaha untuk mencari umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan. Menurut Edwind Wandt dan Gerald W.Brown (1977) mengatakan bahwa evaluasi pendidikan adalah “evaluation refer to the act of process to determining the value of something”. Sesuatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dan sesuatu.
Dari pendapat yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W.Brown yang memberikan definisi tentang evaluasi pendidikan itu sendiri dapat diartikan suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan maksud untuk) atau suatu proses (yang berlangsung dalam rangka) menentukan nilai dari segala seesuatu didalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan atau yang terjadi dilapangan pendidikan. Sedangakan evaluasi media pembelajaran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan.
Evaluasi media pembelajaran bertujuan untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat mencapai tujuan proses evaluasi. Proses evaluasi merupakan bagian integral suatu proses instruksional, idealnya keaktifan pelaksanaan proses intruksional diukur dari dua aspek, yaitu:
1.      Bukti bukti empiris mengenai hasil belajar siswa yang dihasilkan oleh sistem instruksional.
2.      Bukti bukti yang menunjukan berapa banyak konstribusi (sumbangan) media atau media program terhadap keberhasilan dan keefektivan proses intruksional itu.
Evaluasi tentang kedua aspek tersebut masih terasa sulit untuk dikerjakan saat ini karena sering kali program media tidak bekerja sebagai bagian integral dari keseluruhan proses pengajaran. Apabila media dirancang sebagai bagian integral dari proses pengajaran, ketika mengadakan evaluasi terhadap pengajaran itu sudah termasuk pula evaluasi terhadap media yang digunakan.[1]

B.     Pengertian Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
Cara yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media pembelajaran adalah evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
1)      Evaluasi Formatif
Adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktivitas dan efisiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh akan digunakan untuk mempebaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih efektif dan efisien. Setelah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu. Evaluasi semacam inilah yang disebut dengan evaluasi formatif.
2)      Evaluasi Sumatif
Ada tiga tahapan dalam evaluasi sumatif yaitu,
a) evaluasi satu lawan satu (one to one)
b) evaluasi kelompok kecil (small group evaluation)
c) evaluasi lapangan (field evaluation). [2]
Pada tahapan evaluasi satu lawan satu (one to one) dipilih 2 orang atau lebih yang dapat mewakili populasi dari target media yang dibuat, media disajikan kepada siswa secara individual, kepada orang yang terpilih tersebut, satu diantaranya mempunyai kemampuan dibawah rata-rata dan satunya lagi diatas rata-rata. Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :
a.          Jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang anda buat tersebut.
b.         Katakan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah bukanlah karena kekurangan mereka tetapi karena kekurang sempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki.
c.           Usahakan mereka bersikap rileks, bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut.
d.          Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topik yang dimediakan.
e.          Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan/mempelajari media tersebut. Catat pula bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian yang sulit untuk difahami; apakah contoh-contohnya, penjelasannya, petunjuk-petunjuknya, ataukah yang lain.
f.           Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (post test) dan,
g.          Analisis informasi yang terkumpul. Setelah prosedur diatas dilakukan, maka akan diperoleh beberapa informasi seperti kesalahan pemilihan kata atau uraian yang kurang jelas, kesalahan memilih lambang-lambang visual, contoh yang kurang, terlalu banyak atau terlalu sedikit materi yang disajikan, urutan penyajian yang keliru, pertanyaan atau petunjuk yang kurang jelas, tujuan yang tidak sesuai dengan materi, dan sebagainya.
               Selanjutnya evaluasi kelompok kecil (small group evaluation) dilakukan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Siswa yang dipilih tersebut hendaknya dapat mewakili populasi. Usahakan siswa yang dipilih tersebut terdiri dari siswa-siswa yang kurang pandai, sedang, dan yang pandai, terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan yang terdiri dari berbagai latar belakang (latar belakang pendidikan sosial orang tua, dan sebagainya).
a.       Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya.
b.      Berikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik yang disediakan.
c.       Sajikan media atau minta kepada siswa untuk mempelajari media tersebut
d.       Catat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpan balik (langsung atau tak langsung) selama penyajian media.
e.       Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa tercapai (post test).
f.        Bagikan kuesioner dan minta siswa untuk mengisinya. Apabila mungkin adakan diskusi yang mendalam dengan beberapa siswa. Beberapa pertanyaan yang perlu diajukan antara lain; menarik-tidaknya media tersebut, apa sebabnya; mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan; konsistensi tujuan dan materi program;cukup tidaknya latihan dan contoh yang diberikan. Apabila pertanyaan kuesioner telah dijawab maka informasi yang lebih detil dapat ditanyakan lewat diskusi ini; dan 
g.      Analisis data-data yang terkumpul[3]
         Merupakan tahap akhir dari evaluasi sumatif, melakukan evaluasi lapangan (field evaluation). Untuk itu diusahakan situasi yang mirip dengan situasi yang sebenarnya, dalam pelaksanaannya dipilih 30 orang siswa dengan berbagai karakteristik yang meliputi tingkat kepandaian kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan sebagainya. Usahakan agar dihindari dari pengaruh efek halo (hallo effect). Pada situasi semacam ini informasi yang diperoleh banyak dipengaruhi oleh sifat kebetulan sehingga hasilnya kurang dapat dipercaya.
Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam pelaksanaannya, sebagai berikut:
a.       Pilih siswa sebayak 30 orang yang betul-betul mewakili populasi. Jelaskan kepada siswa maksud uji coba lapangan dan hasil akhir yang diharapkan.
b.       Usahakan siswa bersikap relaks/santai dan berani mengeluarkan pendapat atau penilaian. Ingatkan kepada mereka bahwa uji coba bukan menguji kemapuan mereka.
c.       Berikan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai topik yang menggunakan media tersebut.
d.       Sajikan media yang sesuai dengan rencana pembuatannya.
e.       Catat semua respon yang muncul dan waktu yang diperlukan dari siswa selama penyajian.
f.        Lakukan postes (tes akhir) untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa setelah penyajian media tersebut. Hasil tes akhir dibandingkan dengan tes awal yang digunakan untuk mengetahui efektivitas dan efesiensi media yang dibuat tersebut.
g.       Edarkan tes skala sikap kepada siswa yang dipilih tersebut untuk mengetahui sikap mereka terhadap media yang digunakan.
h.      Lakukan analisa terhadap data yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan, terutama mengenai keampuan awal pretes, skor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan dari bagian-bagian yang sulit, pengajaran serta kecepatan sajian dan sebagainya.[4]

C.     Kriteria Evaluasi Media Pembelajaran
Beberapa kriteria dalam mengevaluasi media pembelajaran yang perlu diperhatikan antara lain adalah:
1)      Relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran.
2)      Persesuain dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas pendidik
3)      Persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam pendidikan
4)      Menarik perhatian peserta didik.
5)      Maksud dan tujuan dari media pembelajaran harus dapat dipahami oleh peserta didik
6)      Sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang bersangkutan
7)      Kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang dirumuskan dalam silabus.
8)      Keaktualan (tidak ketinggalan zaman).
9)      Cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan.
10)  Skala dan ukuran.
11)  Bebas dari  ras, suku dan gender[5]

 IV.            KESIMPULAN
       Penilaian yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media adalah evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
            Dalam evaluasi sumatif ada beberapa tahap yang dikaji, 1) evaluasi satu lawan satu (one to one), 2) evaluasi kelompok kecil (small group evaluation), 3) evaluasi lapangan (field evaluation).


    V.            PENUTUP
            Demikianlah makalah yang kami sampaikan, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kami meminta kritik dan sarannya untuk membangun perbaikan makalah kami selanjutnya. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


























DAFTAR PUSTAKA


        Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  Asnawir dan Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
        http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/07/makalah-evaluasi-media-pembelajaran.html, diakses pada tanggal 14 november 2013, pukul 09:22.





















[1] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2003), hlm. 173
[2] Asnawir, Drs. M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 167

[4] Prof. Dr. H. Asnawir, Drs. M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 169-170

Tidak ada komentar:

Posting Komentar