I.
PENDAHULUAN
Untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal diperlukan
strategi yang sistematis dan terarah. Sementara itu, strategi pengelolaan
pendidikan yang ditempuh selama ini, termasuk aktualisasi kurikulum dalam
pembelajran, kurang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
mengembangkan berbagai kemampuan/kecerdasan seperti kecerdasan intelektual,
emosional, dan spiritual.
Dilain pihak potensi setiap peserta didik sebenarnya berbeda. Untuk
itu, perlu dikembangkan model-model pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan
potensi dan sekaligus memberikan seluas-luasnya untuk secara aktif menumbuhkan
kreatifitas peserta didik, agar kecerdasannya berkembang secara optimal dan
proporsional.
Model pembelajaran aktif menitikberatkan pada pengembangan afeksi
dan perilaku yang didasarkan pada kebutuhan belajar peserta didik, berdasarkan
pengalaman belajar. Karena itu pembelajaran aktif berpusat pada peserta didik.
Salah satu model proses pembelajaran aktif yang harus dikembangkan adalah
portofolio.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Bagaimana
model pembelajaran PKn berbasis
portofolio?
B.
Metode
apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran portofolio?
C.
Bagaimana
langkah-langkah pembelajaran PKn berbasis portofolio?
D.
Apa
kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran portofolio?
III.
PEMBAHASAN
A.
Model
pembelajaran PKn berbasis portofolio
Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan
teori. Dengan kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan.[1]
Sedangkan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur
yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.[2]
Menurut
Joyce dan Weil (1980) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau
yang lain.[3]
Fungsi
model pembelajaran di sini sebagai pedoman bagi perancang pangajar dan para
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh joyce dan
weil bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran seperti buku-buku,
film, komputer, kurikuler dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa setiap model
yang akan di gunakan dalam pembelajaran untuk menentukan perangkat yang dipakai
dalam pembelajaran tersebut.
Untuk
memilih model ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan
diajarkan, juga dipengaruhi oleh tujuan
yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut dan tingkat emampuan peserta
didik. Di samping itu pula, setiap model pembelajaran selalu mempunyai
tahap-tahap (sintaks) yang oleh siswa dengan bimbingan guru. Antara yang satu
dengan sintaks yang lainjuga mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan inilah,
terutama yang berlangsungnya di antara pembukaan dan penutupan pembelajaran,
yang harus dipahami oleh guru penutup pembelajaran, agar model-model tersebut
dapat terlaksana dengan berhasil, oleh karena itu, guru perlu menguasai dan
dapat menerapkan berbagai keterampilan mengajar, agar dapat tercapai tujuan
pembelajaran yang berangka ragan dan lingkungan belajar yang menjadi ciri
sekolah pada dewasa ini.[4]
Pendidikan
Kewarganegaraan (Pkn) mempunyai tujuan yaitu partisipasi yang penuh nalar dan
tanggung jawab dalam kehidupaan politik dari warga negara yang taat kepada
nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi.[5]
Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio” yang
artinya dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan
kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Biasanya portofolio
merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran
ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara
keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data,
mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji. [6]
Portofolio dalam pembelajaran PKn merupakan kumpulan informasi yang
tersusun dengan baik yang menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan dengan
suatu isu kebijakan publik yang telah diputuskan untuk dikaji mereka, baik dalam kelompok kecil maupun kelas secara
keseluruhan.
Model pembelajaran PKn berbasis portofolio memperkenalkan kepada
para siswa dan mendidik mereka dengan beberapa metode dan langkah yang
digunakan dalam proses politik. Pembelajaran ini bertujuan untuk membina
komitmen aktif para siswa terhadap kewarganegaraannya dan pemerintahannya dengan
cara:
1. Membekali pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara efektif.
2. Membekali pengalaman praktis yang dirancang
untuk mengembangkan kompetensi dan efektifitas partisipasi.
B. Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran portofolio
1.
Metode
Inkuiri
Penggunaan metode ini didasarkan atas beberapa pemikiran para ahli
dan hasil-hasil penelitian menunujukkan bahwa pendekatan ini memiliki
keunggulan terutama untuk mengembangkan kemampuan berpikir maupun pengetahuan,
sikap, dan nilai pada peserta didik dibanding dengan pendekatan klasikal atau
tradisional.
Prosedur penggunaan model ini dapat dilakukan guru secara sederhana
yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan kepada siswa.
Selanjutnya siswa ditugasi untuk menjawab dengan menggunakan berbagai sumber
belajar. Dalam menjawab pertanyaan maupun pernyataan tersebut siswa perlu
mengadakan suatu pencarian sebagai bukti bahwa jawaban yang mereka berikan
adalah benar. Bukti-bukti itulah yang akan dijadikan sebagai portofolio sebagai
yang berisi kumpulan dokumen berupa data yang diperoleh siswa dari berbagai
sumber belajar baik dari buku atau media
cetak, elektronik, maupun bersumber dari manusia.
2.
Metode
E-Learning (Electronic learning)
Kegiatan pembelajaran melalui perangkat elektronik komputer yang
tersambungkan ke internet, dimana
peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar sesuai dengan
kebutuhannya. Peserta didik dapat mencari dan menemukan informasi yang
diperlukan dari sedemikian banyak summber informasi dengan cara efektif dan
efisien.
Penerapan metode ini dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas
pada siswa untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kompetensi dasar atau
topik yang sedang dipeljari atau dibahas, dan selanjutnya siswa
mempresentasikan hasil pencarian tersebut di kelas. Kumpulan hasil pencarian
informasi yang ditemukan siswa itulah portofolio.
3.
Metode
VCT
VCT (Value Clarivication
Technique) merupakan tehnik atau cara mengungkapkan nilai. Nilai-nilai
dimaksud adalah nilai-nilai yang terdapat dalam suatu pokok bahasan, cerita,
nyayian atau lagu, peristiwa tau kejadian, tempat, perbuatan atau perilaku, dan
sebagainya.
Model ini dapat dilaksanakan guru dengan cara:
a.
Siswa
diberi tugas untuk mencari sesuatu yang dapat dianalisa, seperti cerita, hasil
reportasi atau liputan, mengamati secara akuratatau seksama atas kejadian,
cerita tidak selesai dan harus diselesaikan, selanjutnya menganalisis
nilai-nilai tersebut. Hasil analisa dikumpulkan sehingga menjadi portofolio.
b.
Guru
menyiapkan daftar baik-buruk, daftar tingkat urutan, daftar skala prioritas,
daftar gejala kontinum (yang terus-menberus), daftar penilaian diri sendiri,
dan daftar membaca perkiraan orang lain terhadap diri kita. Siswa diminta untuk
menjawab dalam kertas-kertas yang akhirnya dikumpulkan oleh guru sebagai
portofolio siswa.[8]
C.
Langkah-langkah
pembelajaran PKn berbasis portofolio
Dalam pembelajaran PKn
berbasis portofolio, kelas dibagi ke dalam empat kelompok. Setiap kelompok
bertanggung jawab untuk membuat satu bagian portofolio kelas.
Tugas-tugas setiap kelompok portofolio adalah sebagai berikut:
1. Kelompok portofolio satu: menjelaskan masalah
Kelompok
ini bertanggungjawab menjelaskan masalah yang dipilih sebagai kajian kelas.
Selain itu juga harus menjelaskan beberapa hal yang meliputi alasan mengapa
yang disajikan adalah masalah yang penting untuk dipecahkan dan mengapa badan
atau tingkat pemerintahan tertentu harus menyelesaikan masalah tersebut.[9]
Kelompok
portofolio datu mempersiapkan dua seksi, yaitu seksi penanyangan dan seksi dokumentasi.
Hasil pekerjaan kelompok portofolio satu ditampilkan pada panel pertama. Hasil
pekerjaan kelompok portofolio satu ini harus memuat:
a.
Rangkuman
masalah secara tertulis
b.
Menyajikan
masalah secara grafis
c.
Identifikasi
sumber informasi.[10]
2.
Kelompok portofolio
dua: menilai kebijakan alternatif yang
disarankan untuk memecahkan masalah
Kelompok
ini bertanggungjawab menjelaskan kebijakan-kebijakan yang sudah ada dan atau
menjelaskan kebijakan-kebijakan alternatif yang dibuat untuk memecahkan
masalah.[11]
Hasil
kerja kelompok portofolio dua mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.
Rangkuman
tertulis tentang kebijakan alternatif
b.
Menyajikan
kebijakan alternatif secara grafis
c.
Mengidentifikasi
sumber informasi[12]
3.
Kelompok
portofolio tiga: mengusulkan kebijakan
publik untuk mengatasi masalah
Kelompok
ini bertanggungjawab untuk mengembangkan dan menerangkan dengan tepat suatu
kebijakan tertentu yang disepakati dan didukung oleh seluruh kelas untuk
memecahkan masalah.[13]
Hasil
kerja kelompok portofolio tiga ini memuat hal-hal sebagai berikut:
a.
Penjelasan
dan jastifikasi tertulis untuk kebijakan yang diusulkan kelas
b.
Menyajikan
kebijakan publik secara grafis
c.
Identifikasi
sumber informasi[14]
4. Kelompok portofolio empat: membuat rencana
tindakan
Kelompok
ini bertanggungjawab membuat rencana tindakan yang menunjukkan bagaimana cara warga negara
dapat mempengaruhi pemerintah untuk menerima kebijakan yang didukung oleh
kelas.[15]
Hal-hal
yang harus termuat dalam hasil kerja kelompok portofolio rmpat adalah sebagai
berikut:
a.
Penjelasan
tertulis bagaimana kelas dapat menumbuhkan dukungan pada individu atau kelompok
dalam masyrakat terhadap rencana tindkan yang diusulkan.
b.
Penejalasan
tertulis bagaimana kelas dapat menumbuhkan dukungan dari pemerintah terhadap
rencana tindakan yang diusulkan.
c.
Menyajikan
rencana tindakan secara grafis.
d.
Identifikasi
sumber informasi.[16]
Karya keempat kelompok akan diutamakan pada portofolio kelas. Karya
tersebut memiliki dua seksi, yaitu :
a.
Seksi penayangan. Hasil karya (hasil
penelitian dan pengumpulan informasi) masing-masing dari keempat kelompok
ditempelkan pada satu bidang panel dari papan tayangan empat panel. Tayangan
ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diletakkan di atas meja, papan
buletin. Bahan-bahan yang ditayangkan meliputi pernyataan-pernyataan tertulis,
daftar sumber, peta, grafik, foto, karya seni asli, dan sebagainya.
b.
Seksi dokumentasi. Keempat kelompok harus
memilih bahan-bahan yang terkumpul, bahan-bahan terbaik yang mendokumentasikan
atau memberi bukti penelitiannya. Bahan-bahan yang dipilih harus mewakili
contoh-contoh penelitian terpenting dan/atau paling bermakna yang telah
dikerjakan siswa. Tidak semua penelitian harus dimasukkan. Bahan-bahan ini
dimasukkan ke dalam sebuah map jepit. Gunakan pemisah berwarna beda untuk
memisahkan keempat seksi dokumentasi dari keempat kelompok portofolio tersebut.
Siapkan daftar isi untuk setiap seksi. [17]
D.
Kelebihan
dan kelemahan model pembelajaran portofolio
1.
Kelebihan
a.
Dapat
menutupi proses kekurangan proses pembelajaran. Seperti keterampilan memecahkan
masalah, mengemukakan pendapat, berdebat, menggunakan berbagai sumber
informasi, mengumpulkan data, membuat laporan dan sebagainya.
b.
Mendorong
adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antra siswa dan antara siswa dan
guru.
c. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat
atau menyusun laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik
d. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai
isu atau masalah kemasyarakatan atau lingkungan nya.
e. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman
belajarnya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah
mereka lakukan
f. Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan
lebih tahan lama karena sudah melakukan serangkaian proses belajar dari
mengetahui, memahami diri sendiri, melakukan aktifitas dan belajar bekerjasama
dengan rekan-rekan dalam kebersamaan.
2.
Kelemahan
a.
Membutuhkan
waktu yang relatif lama
b.
Memerlukan
ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru
c.
Memerlukan
adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah.[18]
IV.
KESIMPULAN
A.
Model
pembelajaran PKn berbasis portofolio
Model pembelajaran PKn berbasis portofolio memperkenalkan kepada
para siswa dan mendidik mereka dengan beberapa metode dan langkah yang
digunakan dalam proses politik. Pembelajaran ini bertujuan untuk membina
komitmen aktif para siswa terhadap kewarganegaraannya dan pemerintahannya
dengan cara:
1.
Membekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
berpartisipasi secara efektif.
2.
Membekali pengalaman praktis yang dirancang untuk mengembangkan
kompetensi dan efektifitas partisipasi.
3.
Mengembangkan
pemahaman akan pentingnya partisipasi warga negara
B. Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran portofolio
1.
Metode
Inkuiri
Penggunaan metode ini didasarkan atas beberapa pemikiran para ahli
dan hasil-hasil penelitian menunujukkan bahwa pendekatan ini memiliki
keunggulan terutama untuk mengembangkan kemampuan berpikir maupun pengetahuan,
sikap, dan nilai pada peserta didik dibanding dengan pendekatan klasikal atau
tradisional.
Prosedur penggunaan model ini dapat dilakukan guru secara sederhana
yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan kepada siswa.
Selanjutnya siswa ditugasi untuk menjawab dengan menggunakan berbagai sumber
belajar. Dalam menjawab pertanyaan maupun pernyataan tersebut siswa perlu
mengadakan suatu pencarian sebagai bukti bahwa jawaban yang mereka berikan
adalah benar. Bukti-bukti itulah yang akan dijadikan sebagai portofolio sebagai
yang berisi kumpulan dokumen berupa data yang diperoleh siswa dari berbagai
sumber belajar baik dari buku atau media
cetak, elektronik, maupun bersumber dari manusia.
2.
Metode
E-Learning (Electronic learning)
Kegiatan pembelajaran melalui perangkat elektronik komputer yang
tersambungkan ke internet, dimana
peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar sesuai dengan
kebutuhannya. Peserta didik dapat mencari dan menemukan informasi yang
diperlukan dari sedemikian banyak summber informasi dengan cara efektif dan
efisien.
Penerapan metode ini dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas
pada siswa untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kompetensi dasar atau
topik yang sedang dipeljari atau dibahas, dan selanjutnya siswa
mempresentasikan hasil pencarian tersebut di kelas. Kumpulan hasil pencarian
informasi yang ditemukan siswa itulah portofolio.
3.
Metode
VCT
VCT (Value Clarivication
Technique) merupakan tehnik atau cara mengungkapkan nilai. Nilai-nilai
dimaksud adalah nilai-nilai yang terdapat dalam suatu pokok bahasan, cerita,
nyayian atau lagu, peristiwa tau kejadian, tempat, perbuatan atau perilaku, dan
sebagainya.
Model ini dapat dilaksanakan guru dengan cara:
a.
Siswa
diberi tugas untuk mencari sesuatu yang dapat dianalisa, seperti cerita, hasil
reportasi atau liputan, mengamati secara akuratatau seksama atas kejadian,
cerita tidak selesai dan harus diselesaikan, selanjutnya menganalisis
nilai-nilai tersebut. Hasil analisa dikumpulkan sehingga menjadi portofolio.
b.
Guru
menyiapkan daftar baik-buruk, daftar tingkat urutan, daftar skala prioritas,
daftar gejala kontinum (yang terus-menberus), daftar penilaian diri sendiri,
dan daftar membaca perkiraan orang lain terhadap diri kita. Siswa diminta untuk
menjawab dalam kertas-kertas yang akhirnya dikumpulkan oleh guru sebagai
portofolio siswa.
4.
Langkah-langkah
model pembelajaran PKn berbasis portofoilio
Dalam pembelajaran PKN berbasis portofolio, kelas dibagi ke
dalam empat kelompok.
1.
Kelompok satu: menjelaskan masalah
2.
Kelompok dua: menilai kebijakan alternatif yang disarankan untuk memecahkan
masalah
3.
Kelompok
tiga: mengusulkan kebijakan publik untuk
mengatasi masalah
4. Kelompok empat: membuat rencana tindakan
Karya keempat kelompok akan diutamakan pada portofolio kelas. Karya
tersebut memiliki dua seksi, yaitu :
a.
Seksi penayangan. Hasil karya (hasil
penelitian dan pengumpulan informasi) masing-masing dari keempat kelompok
ditempelkan pada satu bidang panel dari papan tayangan empat panel.
b.
Seksi dokumentasi. Keempat kelompok harus
memilih bahan-bahan yang terkumpul, bahan-bahan terbaik yang mendokumentasikan
atau memberi bukti penelitiannya.
5.
Kelebihan
dan kelemahan model pembelajran portofolio
Kelebihan:
2.
Dapat
menutupi proses kekurangan proses pembelajaran.
3. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan)
antra siswa dan antara siswa dan guru.
4. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat
atau menyusun
laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik
5. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai
isu atau masalah kemasyarakatan atau lingkungan nya.
6. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi
pengalaman belajarnya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik dari
yang sudah mereka lakukan
7.
Pengalaman
belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan lama.
Kelemahan:
1.
Membutuhkan
waktu yang relatif lama
2.
Memerlukan
ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru
3.
Memerlukan
adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Fajar, Arnie. 2009. Portofolio
Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Rosdakarya.
Hamalik,Oemar.
2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Irwanarsenal.
blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-pkn-di-sd.diakses pada tanggal
23/11/2014, pada pukul 11:08 WIB.
Sapriya.
2009. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan. Jakarta: Departemen Agama
Republik Indonesia.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Wuriandani,
Wuri dan Fathurrohman. 2011. Pembelajaran
PKn di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Nuha Litera.
[1]Irwanarsenal. blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-pkn-di-sd.diakses
pada tanggal 23/11/2014, pada pukul 11:08 WIB.
[2]Oemar Hamalik, Kurikulum
Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 57
[3] Irwanarsenal, blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-pkn-di-sd.diakses
pada tanggal 23/11/2014, pada pukul 11:08 WIB.
[5]
Sapriya, Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegraan,(Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia,
2009), hlm. 209
[6]Arnie Fajar, Portofolio
Dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Rosdakarya, 2009), hlm. 47
[7] Sapriya, Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 212
[9] Sapriya, Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 213
[10] Fathurrohman dan Wuri
Wuriandani, Pembelajaran PKn di Sekolah
Dasar, (Yogyakarta: Nuha Litera, 2011), hlm. 33-34
[12]
Fathurrohman dan Wuri
Wuriandani, Pembelajaran PKn di Sekolah
Dasar, hlm. 34
[13]
Sapriya, Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 213
[14]
Fathurrohman dan Wuri
Wuriandani, Pembelajaran PKn di Sekolah
Dasar, hlm. 35
[15]Sapriya, Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 213-214
[16] Fathurrohman dan Wuri
Wuriandani, Pembelajaran PKn di Sekolah
Dasar, hlm. 35
[17] Sapriya, Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 214
[18]http://www.kajianpustaka.com/2013/01/model-pembelajaran-berbasis-portofolio.html, diakses pada
tanggal 24 nopeber 2014, pada pukul 10:56 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar