Sabtu, 10 Januari 2015

MODEL PEMBELAJARAN PKn MI BERBASIS PORTOFOLIO DI KELAS 4, 5, DAN 6 MI

I.         PENDAHULUAN
Untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal diperlukan strategi yang sistematis dan terarah. Sementara itu, strategi pengelolaan pendidikan yang ditempuh selama ini, termasuk aktualisasi kurikulum dalam pembelajran, kurang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan berbagai kemampuan/kecerdasan seperti kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Dilain pihak potensi setiap peserta didik sebenarnya berbeda. Untuk itu, perlu dikembangkan model-model pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan potensi dan sekaligus memberikan seluas-luasnya untuk secara aktif menumbuhkan kreatifitas peserta didik, agar kecerdasannya berkembang secara optimal dan proporsional.
Model pembelajaran aktif menitikberatkan pada pengembangan afeksi dan perilaku yang didasarkan pada kebutuhan belajar peserta didik, berdasarkan pengalaman belajar. Karena itu pembelajaran aktif berpusat pada peserta didik. Salah satu model proses pembelajaran aktif yang harus dikembangkan adalah portofolio.
II.      RUMUSAN MASALAH
A.  Bagaimana model pembelajaran  PKn berbasis portofolio?
B.  Metode apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran portofolio?   
C.  Bagaimana langkah-langkah pembelajaran PKn berbasis portofolio?
D.  Apa kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran portofolio?
III.   PEMBAHASAN
A.    Model pembelajaran PKn berbasis portofolio
Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Dengan kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan.[1]
Sedangkan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.[2]
Menurut Joyce dan Weil (1980) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.[3]
Fungsi model pembelajaran di sini sebagai pedoman bagi perancang pangajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh joyce dan weil bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran seperti buku-buku, film, komputer, kurikuler dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa setiap model yang akan di gunakan dalam pembelajaran untuk menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut.
Untuk memilih model ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, juga dipengaruhi oleh tujuan  yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut dan tingkat emampuan peserta didik. Di samping itu pula, setiap model pembelajaran selalu mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang oleh siswa dengan bimbingan guru. Antara yang satu dengan sintaks yang lainjuga mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan inilah, terutama yang berlangsungnya di antara pembukaan dan penutupan pembelajaran, yang harus dipahami oleh guru penutup pembelajaran, agar model-model tersebut dapat terlaksana dengan berhasil, oleh karena itu, guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai keterampilan mengajar, agar dapat tercapai tujuan pembelajaran yang berangka ragan dan lingkungan belajar yang menjadi ciri sekolah pada dewasa ini.[4]
Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) mempunyai tujuan yaitu partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupaan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi.[5]
Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji. [6]
Portofolio dalam pembelajaran PKn merupakan kumpulan informasi yang tersusun dengan baik yang menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan dengan suatu isu kebijakan publik yang telah diputuskan untuk dikaji mereka,  baik dalam kelompok kecil maupun kelas secara keseluruhan.
Model pembelajaran PKn berbasis portofolio memperkenalkan kepada para siswa dan mendidik mereka dengan beberapa metode dan langkah yang digunakan dalam proses politik. Pembelajaran ini bertujuan untuk membina komitmen aktif para siswa terhadap kewarganegaraannya dan pemerintahannya dengan cara:
1.    Membekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara efektif.
2.    Membekali pengalaman praktis yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi dan efektifitas partisipasi.
3.     Mengembangkan pemahaman akan pentingnya partisipasi warga negara. [7]
B.     Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran portofolio
1.      Metode Inkuiri
Penggunaan metode ini didasarkan atas beberapa pemikiran para ahli dan hasil-hasil penelitian menunujukkan bahwa pendekatan ini memiliki keunggulan terutama untuk mengembangkan kemampuan berpikir maupun pengetahuan, sikap, dan nilai pada peserta didik dibanding dengan pendekatan klasikal atau tradisional.
Prosedur penggunaan model ini dapat dilakukan guru secara sederhana yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan kepada siswa. Selanjutnya siswa ditugasi untuk menjawab dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Dalam menjawab pertanyaan maupun pernyataan tersebut siswa perlu mengadakan suatu pencarian sebagai bukti bahwa jawaban yang mereka berikan adalah benar. Bukti-bukti itulah yang akan dijadikan sebagai portofolio sebagai yang berisi kumpulan dokumen berupa data yang diperoleh siswa dari berbagai sumber belajar baik  dari buku atau media cetak, elektronik, maupun bersumber dari manusia.
2.      Metode E-Learning (Electronic learning)
Kegiatan pembelajaran melalui perangkat elektronik komputer yang tersambungkan ke internet, dimana  peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar sesuai dengan kebutuhannya. Peserta didik dapat mencari dan menemukan informasi yang diperlukan dari sedemikian banyak summber informasi dengan cara efektif dan efisien.
Penerapan metode ini dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas pada siswa untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kompetensi dasar atau topik yang sedang dipeljari atau dibahas, dan selanjutnya siswa mempresentasikan hasil pencarian tersebut di kelas. Kumpulan hasil pencarian informasi yang ditemukan siswa itulah portofolio.
3.      Metode VCT
VCT (Value Clarivication Technique) merupakan tehnik atau cara mengungkapkan nilai. Nilai-nilai dimaksud adalah nilai-nilai yang terdapat dalam suatu pokok bahasan, cerita, nyayian atau lagu, peristiwa tau kejadian, tempat, perbuatan atau perilaku, dan sebagainya.
Model ini dapat dilaksanakan guru dengan cara:
a.    Siswa diberi tugas untuk mencari sesuatu yang dapat dianalisa, seperti cerita, hasil reportasi atau liputan, mengamati secara akuratatau seksama atas kejadian, cerita tidak selesai dan harus diselesaikan, selanjutnya menganalisis nilai-nilai tersebut. Hasil analisa dikumpulkan sehingga menjadi portofolio.
b.    Guru menyiapkan daftar baik-buruk, daftar tingkat urutan, daftar skala prioritas, daftar gejala kontinum (yang terus-menberus), daftar penilaian diri sendiri, dan daftar membaca perkiraan orang lain terhadap diri kita. Siswa diminta untuk menjawab dalam kertas-kertas yang akhirnya dikumpulkan oleh guru sebagai portofolio siswa.[8]


C.     Langkah-langkah pembelajaran PKn berbasis portofolio 
Dalam pembelajaran PKn berbasis portofolio, kelas dibagi ke dalam empat kelompok. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk membuat satu bagian portofolio kelas. Tugas-tugas setiap kelompok portofolio adalah sebagai berikut:
1.    Kelompok portofolio satu: menjelaskan masalah
Kelompok ini bertanggungjawab menjelaskan masalah yang dipilih sebagai kajian kelas. Selain itu juga harus menjelaskan beberapa hal yang meliputi alasan mengapa yang disajikan adalah masalah yang penting untuk dipecahkan dan mengapa badan atau tingkat pemerintahan tertentu harus menyelesaikan masalah tersebut.[9]
Kelompok portofolio datu mempersiapkan dua seksi, yaitu seksi penanyangan dan seksi dokumentasi. Hasil pekerjaan kelompok portofolio satu ditampilkan pada panel pertama. Hasil pekerjaan kelompok portofolio satu ini harus memuat:
a.    Rangkuman masalah secara tertulis
b.    Menyajikan masalah secara grafis
c.    Identifikasi sumber informasi.[10]
2.    Kelompok portofolio dua: menilai kebijakan alternatif yang disarankan untuk memecahkan masalah
Kelompok ini bertanggungjawab menjelaskan kebijakan-kebijakan yang sudah ada dan atau menjelaskan kebijakan-kebijakan alternatif yang dibuat untuk memecahkan masalah.[11]
Hasil kerja kelompok portofolio dua mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.    Rangkuman tertulis tentang kebijakan alternatif
b.    Menyajikan kebijakan alternatif secara grafis
c.    Mengidentifikasi sumber informasi[12]
3.    Kelompok portofolio tiga: mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi masalah
Kelompok ini bertanggungjawab untuk mengembangkan dan menerangkan dengan tepat suatu kebijakan tertentu yang disepakati dan didukung oleh seluruh kelas untuk memecahkan masalah.[13]
Hasil kerja kelompok portofolio tiga ini memuat hal-hal sebagai berikut:
a.    Penjelasan dan jastifikasi tertulis untuk kebijakan yang diusulkan kelas
b.    Menyajikan kebijakan publik secara grafis
c.    Identifikasi sumber informasi[14]
4.    Kelompok portofolio empat: membuat rencana tindakan
Kelompok ini bertanggungjawab membuat rencana tindakan yang menunjukkan bagaimana cara warga negara dapat mempengaruhi pemerintah untuk menerima kebijakan yang didukung oleh kelas.[15]
Hal-hal yang harus termuat dalam hasil kerja kelompok portofolio rmpat adalah sebagai berikut:
a.    Penjelasan tertulis bagaimana kelas dapat menumbuhkan dukungan pada individu atau kelompok dalam masyrakat terhadap rencana tindkan yang diusulkan.
b.    Penejalasan tertulis bagaimana kelas dapat menumbuhkan dukungan dari pemerintah terhadap rencana tindakan yang diusulkan.
c.    Menyajikan rencana tindakan secara grafis.
d.   Identifikasi sumber informasi.[16]
Karya keempat kelompok akan diutamakan pada portofolio kelas. Karya tersebut memiliki dua seksi, yaitu :
a.    Seksi penayangan. Hasil karya (hasil penelitian dan pengumpulan informasi) masing-masing dari keempat kelompok ditempelkan pada satu bidang panel dari papan tayangan empat panel. Tayangan ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diletakkan di atas meja, papan buletin. Bahan-bahan yang ditayangkan meliputi pernyataan-pernyataan tertulis, daftar sumber, peta, grafik, foto, karya seni asli, dan sebagainya.
b.    Seksi dokumentasi. Keempat kelompok harus memilih bahan-bahan yang terkumpul, bahan-bahan terbaik yang mendokumentasikan atau memberi bukti penelitiannya. Bahan-bahan yang dipilih harus mewakili contoh-contoh penelitian terpenting dan/atau paling bermakna yang telah dikerjakan siswa. Tidak semua penelitian harus dimasukkan. Bahan-bahan ini dimasukkan ke dalam sebuah map jepit. Gunakan pemisah berwarna beda untuk memisahkan keempat seksi dokumentasi dari keempat kelompok portofolio tersebut. Siapkan daftar isi untuk setiap seksi. [17]
D.    Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran portofolio
1.        Kelebihan
a.    Dapat menutupi proses kekurangan proses pembelajaran. Seperti keterampilan memecahkan masalah, mengemukakan pendapat, berdebat, menggunakan berbagai sumber informasi, mengumpulkan data, membuat laporan dan sebagainya. 
b.    Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antra siswa dan antara siswa dan guru. 
c.    Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat atau menyusun laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik 
d.   Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu atau masalah kemasyarakatan atau lingkungan nya. 
e.    Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman belajarnya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah mereka lakukan 
f.     Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan lama karena sudah melakukan serangkaian proses belajar dari mengetahui, memahami diri sendiri, melakukan aktifitas dan belajar bekerjasama dengan rekan-rekan dalam kebersamaan.
2.      Kelemahan
a.       Membutuhkan waktu yang relatif lama 
b.      Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru 
c.       Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah.[18]

IV.   KESIMPULAN
A.       Model pembelajaran PKn berbasis portofolio
Model pembelajaran PKn berbasis portofolio memperkenalkan kepada para siswa dan mendidik mereka dengan beberapa metode dan langkah yang digunakan dalam proses politik. Pembelajaran ini bertujuan untuk membina komitmen aktif para siswa terhadap kewarganegaraannya dan pemerintahannya dengan cara:
1.    Membekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara efektif.
2.    Membekali pengalaman praktis yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi dan efektifitas partisipasi.
3.     Mengembangkan pemahaman akan pentingnya partisipasi warga negara
B.       Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran portofolio
1.    Metode Inkuiri
Penggunaan metode ini didasarkan atas beberapa pemikiran para ahli dan hasil-hasil penelitian menunujukkan bahwa pendekatan ini memiliki keunggulan terutama untuk mengembangkan kemampuan berpikir maupun pengetahuan, sikap, dan nilai pada peserta didik dibanding dengan pendekatan klasikal atau tradisional.
Prosedur penggunaan model ini dapat dilakukan guru secara sederhana yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan kepada siswa. Selanjutnya siswa ditugasi untuk menjawab dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Dalam menjawab pertanyaan maupun pernyataan tersebut siswa perlu mengadakan suatu pencarian sebagai bukti bahwa jawaban yang mereka berikan adalah benar. Bukti-bukti itulah yang akan dijadikan sebagai portofolio sebagai yang berisi kumpulan dokumen berupa data yang diperoleh siswa dari berbagai sumber belajar baik  dari buku atau media cetak, elektronik, maupun bersumber dari manusia.
2.    Metode E-Learning (Electronic learning)
Kegiatan pembelajaran melalui perangkat elektronik komputer yang tersambungkan ke internet, dimana  peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar sesuai dengan kebutuhannya. Peserta didik dapat mencari dan menemukan informasi yang diperlukan dari sedemikian banyak summber informasi dengan cara efektif dan efisien.
Penerapan metode ini dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas pada siswa untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kompetensi dasar atau topik yang sedang dipeljari atau dibahas, dan selanjutnya siswa mempresentasikan hasil pencarian tersebut di kelas. Kumpulan hasil pencarian informasi yang ditemukan siswa itulah portofolio.
3.    Metode VCT
VCT (Value Clarivication Technique) merupakan tehnik atau cara mengungkapkan nilai. Nilai-nilai dimaksud adalah nilai-nilai yang terdapat dalam suatu pokok bahasan, cerita, nyayian atau lagu, peristiwa tau kejadian, tempat, perbuatan atau perilaku, dan sebagainya.
Model ini dapat dilaksanakan guru dengan cara:
a.    Siswa diberi tugas untuk mencari sesuatu yang dapat dianalisa, seperti cerita, hasil reportasi atau liputan, mengamati secara akuratatau seksama atas kejadian, cerita tidak selesai dan harus diselesaikan, selanjutnya menganalisis nilai-nilai tersebut. Hasil analisa dikumpulkan sehingga menjadi portofolio.
b.    Guru menyiapkan daftar baik-buruk, daftar tingkat urutan, daftar skala prioritas, daftar gejala kontinum (yang terus-menberus), daftar penilaian diri sendiri, dan daftar membaca perkiraan orang lain terhadap diri kita. Siswa diminta untuk menjawab dalam kertas-kertas yang akhirnya dikumpulkan oleh guru sebagai portofolio siswa.

4.         Langkah-langkah model pembelajaran PKn berbasis portofoilio
Dalam pembelajaran PKN berbasis portofolio, kelas dibagi ke dalam empat kelompok.
1.    Kelompok satu: menjelaskan masalah
2.    Kelompok dua: menilai kebijakan alternatif yang disarankan untuk memecahkan masalah
3.    Kelompok tiga: mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi masalah
4.    Kelompok empat: membuat rencana tindakan
Karya keempat kelompok akan diutamakan pada portofolio kelas. Karya tersebut memiliki dua seksi, yaitu :
a.    Seksi penayangan. Hasil karya (hasil penelitian dan pengumpulan informasi) masing-masing dari keempat kelompok ditempelkan pada satu bidang panel dari papan tayangan empat panel.
b.    Seksi dokumentasi. Keempat kelompok harus memilih bahan-bahan yang terkumpul, bahan-bahan terbaik yang mendokumentasikan atau memberi bukti penelitiannya.
5.         Kelebihan dan kelemahan model pembelajran portofolio 
Kelebihan:
2.    Dapat menutupi proses kekurangan proses pembelajaran.
3.    Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antra siswa dan antara siswa dan guru. 
4.    Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat atau menyusun laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik 
5.    Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu atau masalah kemasyarakatan atau lingkungan nya. 
6.    Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman belajarnya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah mereka lakukan 
7.    Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan lama.
Kelemahan:
1.    Membutuhkan waktu yang relatif lama 
2.    Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru 
3.    Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah

V.      PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.













DAFTAR PUSTAKA

Fajar, Arnie.  2009. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Rosdakarya.
Hamalik,Oemar. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Irwanarsenal. blogspot.com/2013/01/metode-pembelajaran-pkn-di-sd.diakses pada tanggal 23/11/2014, pada pukul 11:08 WIB.
Sapriya. 2009. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wuriandani, Wuri dan Fathurrohman. 2011. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Nuha Litera.





[2]Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 57
[4] Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010 ), hlm. 53-54
[5] Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan,(Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), hlm. 209
[6]Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Rosdakarya, 2009), hlm. 47
[7] Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 212                                                
[8] Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, hlm. 48-51
[9] Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 213

[10] Fathurrohman dan Wuri Wuriandani, Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, (Yogyakarta: Nuha Litera, 2011), hlm. 33-34
[11]  Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 213

[12] Fathurrohman dan Wuri Wuriandani, Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, hlm. 34

[13] Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 213

[14] Fathurrohman dan Wuri Wuriandani, Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, hlm. 35
[15]Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 213-214

[16] Fathurrohman dan Wuri Wuriandani, Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, hlm. 35

[17] Sapriya, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan, hlm. 214

[18]http://www.kajianpustaka.com/2013/01/model-pembelajaran-berbasis-portofolio.html, diakses pada tanggal 24 nopeber 2014, pada pukul 10:56 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar