I.
PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa bagi siswa sangat bermanfaat untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa, meningkatkan keterampilan bernalar, dan meningkatkan
wawasan. Pembelajaran bahasa diarahkan untuk membekali siswa dalam menguasai
bahasa lisan dan tulis, misalnya mengungkapkan berbagai informasi melalui
keterampilan membaca dan menulis.
Menulis dan membaca berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan.
Beberapa orang berpendapat bahwa siswa dapat menulis dengan baik, dengan ide
dan wawasan yang baik, apabila dibekali dengan keterampilan membaca. Begitupun
penulis. Penulis yang baik pada umumnya adalah pembaca yang baik. Kebiasaannya
membaca akan membuat penulis mampu menghasilkan tulisan yang lebih baik.
Guru dapat menggunakan kesempatan dan mengambil keuntungan dari hubungan
antara membaca dan menulis dengan menyampaikan kepada mereka betapa
mengasyikkan dan menyenangkannya kegiatan membaca dan menulis. Dengan demikian
siswa termotivasi untuk gemar membaca dan menulis.[1]
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Bagaimana
membaca permulaan?
B.
Apa
saja keterampilan literasi bagi siswa yang baru belajar membaca?
C.
Bagaimana
menulis permulaan?
D.
Bagaimana
membaca pemahaman?
III. PEMBAHASAN
A.
Membaca permulaan
Membaca permulaan merupakan keterampilan yang dibutuhkan siswa
untuk membantunya menjadi seorang pembaca yang baik. Diantara keterampilan
tersebut, banyak yang diperoleh secara natural, baik di rumah, lingkungan
masyarakat, maupun di sekolah. Keterampilan ini sangatlah penting untuk
dimiliki siswa karena akan berpengaruh terhadap kemampuan membacanya kelak.
Pembelajaran membaca permulaan bertujuan agar siswa memiliki kemampuan memahami
dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar sebagai dasar untuk dapat
lanjut.
Pembelajaran membaca permulaan merupakan tingkatan proses
pembelajaran membaca untuk menguasai sistem tulisan sebagai representasi visual
bahasa. Tingkatan ini sering disebut dengan tingkatan belajar membaca (learning
to read).[2]
B.
Keterampilan literasi bagi siswa yang baru belajar membaca
Untuk siswa sekolah dasar, ada enam keterampilan literasi bagi
mereka yang baru belajar membaca. Setiap kemampuan dalam membaca berkaitan erat
dengan kemampuan menulis.
1.
Pengetahuan
huruf
Siswa harus tahu bahwa huruf berbeda satu sama lain dan mereka
harus mampu menamakannya (menyebutnya) serta membunyikannya. Hal ini sangat
bermanfaat saat mereka belajar menulis.
Dalam kesempatan ini, siswa diperkenalkan tentang pengenalan huruf
dan pengenalan bagaimana membentukknya. Dari kegiatan ini siswa bisa mengetahui
jenis huruf dari nama temannya. Ia akan belajar bahwa huruf terdiri dari
berbagai bentuk dengan berbagai bunyi. Suatu saat siswa akan menemukan suatu
bunyi bisa direpresentasikan berbeda, misalnya ‘A’ dan ‘a’ serta ‘a’.
2.
Keterampilan
bercerita
Pada kesempatan ini siswa memiliki keterampilan untuk bercerita,
menggambarkan objek atau kejadian. Untuk mengasahnya, guru bisa menggunakan
buku cerita. Dengan menggunakan Big Book,
siswa bisa menggambarkan benda
atau kejadian yang dilihatnya dari buku, memprediksi apa yang akan terjadi atau
menceritakan kembali secara lisan.
Pertanyaan yang diajuakan sebaiknya
adalah pertanyaan terbuka adalah yang memungkinkan siswa memiliki
jawaban-jawaban alternatif.
3.
Pengetahuan bunyi
Kemampuan siswa dalam membedakan bunyi
sangat penting untuk menunjang kemampuan menulisnya. Siswa perlu memiliki
pengetahuan bahwa kata terbentuk dari bunyi yang berbeda. Bermain dengan kartu
huruf dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan ini. Setelah bermain
dengan kartu huruf, siswa bisa menuliskan kata-kata yang sudah dibacanya.
Dengan demikian, selain belajar membaca, siswa juga belajar menulis kata.
4.
Pengetahuan tulisan
Siswa perlu memahami bahwa tulisan
memiliki makna. Mereka bisa melihat tulisan disekitar mereka, bukan hanya di
buku saja. Guru perlu mengenalkan berbagai tulisan dengan berbagai bentuk
kepada siswa agar mereka dapat pengetahuan lengkap tentang tulisan.saat membaca
Big
Book, guru bisa
menunjuk kata yang dibacanya. Hal itu dilakukan untuk memperkenalkan kata yang
diucapkan.
Kegiatan menulis bisa dilakukan dengan
meminta siswa menggambar tokoh yang ada di BigBookdan menulis huruf sebanyak-banyaknya untuk menggmbarkan tokoh tersebut.
5.
Memiliki ketertarikan terhadap buku atau tulisan
Agar siswa menyenangi buku bacaan, guru
sebaiknya memilih buku yang memiliki gambar yang menarik saat membacanya, guru
bisa membaca teks, kemudian menunjuk gambarnya. Ketertarikan siswa terhadap
gambar dapat membuatnya berkonsentrasi terhadap cerita yang dibacakan serta
memicu mereka untuk berpikir mengenai isi bacaan. Ketertarikan terhadap buku
akan memberikan motivasi kepada siswa utnuk menghasilkan karya yang menarik
saat mereka menulis. Ide-ide kreatif akan muncul. Pemahaman siswa terhadap buku
akan terbentuk dan tentunya sangat membantu mereka saat harus menulis.
6.
Kosakata
Penguasaan kosa kata yang beragam akan
sangat membantu siswa saat menulis. Semakin banyak teks yang dibaca, semakin
banyak pula kosa kata yang dikuasai siswa. Membacakan buku dengan cerita yang
beragam, jenis teks yang berbeda, serta topik yang beragam akan memperkaya
pengetahuan siswa tentang kosakata.[3]
C.
Menulis permulaan
Menulis adalah salah satu media untuk berkomunikasi. Bahkan lebih
dari itu, menulis bisa mewakili berbagai maksud dan tujuan yang ingin
disampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan menulis akan menjadi suatu
beban atau suatu hal yang menyenangkan bergantung pada saat siswa menerima
pembelajaran diawal pemerolehannya.
Bentuk tulisan siswa dipengaruhi bagaimana ia membentuknya.
Penulisan huruf tidak bisa dianggap sebagai sesuatu hal yang ringan karena
penulisan huruf berpengaruh terhadap minat siswa dalam menulis. Guru perlu
melatih siswa untuk menulis huruf dengan benar.
Dengan menggunakan huruf yang telah disepakati sekolah, guru
melatih siswa bagaimana membentuknya dengan benar. Kegiatan Handwritingdapat
dilakukan secara reguler seminggu sekali. Paling lama kegiatan tersebut
dilakukan selama 30 menit. Berikut ini adalah langkah-langkah mengajarkan
keterampilan Handwriting:
a.
Guru
meminta siswa unruk menemukan benda-benda yang dimulai dengan huruf tertentu
(misal, ‘c’)
b.
Guru
menuliskan kata yang ditentukan siswa di papan tulis dengan contoh tulisan yang
benar.
c.
Guru
kemudian meminta siswa menuliskan huruf depan kata, yaitu ‘c’.
d.
Guru
meminta siswa menulis huruf di awan dan melatihnya, kemudian siswa menulisnya
di buku bergaris.[4]
D.
MembacaPemahaman
Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh
seseorang untuk memahami isi bacaan secara menyeluruh. Membaca pemahaman
dilakukan dengan menghubungkan skemata atau pengetahuan awal yang dimiliki
pembaca dan pengetahuan baru yang diperoleh saat membaca, sehingga proses
pemahaman terbangun secara maksimal.
Hal ini sesuai dengan pandangan teori skemata bahwa pembaca dalam
membaca pemahaman tidak saja tergantung pada informasi yang dibaca, tetapi juga
pada struktur mental (kognisi) yang relevan yang telah dimiliki pembaca
sebelumnya (Widdowson dalam Grabe, 1988:56). Hal ini mengandung makna, dalam
membaca pemahaman terjadi proses penghubungan informasi baru yang di dapat
dengan pengetahuan sikap yang telah ada.[5]
IV.
KESIMPULAN
Membaca permulaan merupakan keterampilan yang dibutuhkan siswa
untuk membantunya menjadi seorang pembaca.Pembelajaran membaca permulaan
bertujuan agar siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan
intonasi yang wajar sebagai dasar untuk dapat lanjut.
Untuk siswa sekolah dasar, ada 6 keterampilan literasi bagi mereka
yang baru belajar membaca. Setiap kemampuan dalam membaca berkaitan erat dengan
kemampuan menulis. Diantaranya, yaitu pengetahuan
huruf, keterampilan bercerita, pengetahuan bunyi, pengetahuan tulisan, memiliki
ketertarikan terhadap buku atau tulisan, dan kosakata.
Menulis adalah salah satu media untuk berkomunikasi.Bahkan lebih
dari itu, menulis bisa mewakili berbagai maksud dan tujuan yang ingin
disampaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh
seseorang untuk memahami isi bacaan secara menyeluruh. Membaca pemahaman
dilakukan dengan menghubungkan skemata atau pengetahuan awal yang dimiliki
pembaca dan pengetahuan baru yang diperoleh saat membaca, sehingga proses
pemahaman terbangun secara maksimal.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah
yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Sebagai pemakalah kami minta maaf yang sebesar-besarnya,
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.Untuk itu, kami membutuhkan kritik
dan saran dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
[1]USAID, Buku
Sumber untuk Dosen LPTK Pembelajaran Literasi Kelas Awal di LPTK, (Draf-Januari
2014), hlm. 121-122
[2]USAID, Buku
Sumber untuk Dosen LPTK Pembelajaran Literasi Kelas Awal di LPTK, hlm.
134-135
[3]USAID, Buku
Sumber untuk Dosen LPTK Pembelajaran Literasi Kelas Awal di LPTK, hlm.
135-138
[4]USAID, Buku
Sumber untuk Dosen LPTK Pembelajaran Literasi Kelas Awal di LPTK, hlm.
139-140
[5]USAID, Buku
Sumber untuk Dosen LPTK Pembelajaran Literasi Kelas Awal di LPTK, hlm. 146
Tidak ada komentar:
Posting Komentar